Hutan memiliki peran vital dalam menyokong siklus hidrologi di Indonesia. Tanpa hutan yang sehat, proses alami siklus air di Indonesia dapat terganggu. Menurut Dr. Ir. Adi Susmianto, M.Sc., Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, “Hutan memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan air di Indonesia, terutama dengan mengatur aliran air dan menjaga kualitas air yang mengalir ke sungai-sungai.”
Peran vital hutan dalam menyokong siklus hidrologi di Indonesia juga ditegaskan oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr.Sc., seorang ahli hutan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Menurut beliau, “Hutan yang masih utuh dapat berfungsi sebagai penyerap air hujan, sehingga mampu mencegah terjadinya banjir dan longsor.”
Namun, sayangnya, hutan-hutan di Indonesia terus mengalami kerusakan akibat dari aktivitas manusia seperti illegal logging, perambahan lahan, dan kebakaran hutan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya luas hutan yang dapat menjaga siklus hidrologi dengan baik. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas hutan di Indonesia telah berkurang sebesar 24 juta hektar selama 25 tahun terakhir.
Dalam upaya menjaga peran vital hutan dalam menyokong siklus hidrologi di Indonesia, diperlukan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Menurut Dr. Ir. Adi Susmianto, M.Sc., “Penting bagi semua pihak untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan, agar fungsi hutan sebagai penyangga siklus hidrologi tetap terjaga dengan baik.”
Dengan menjaga hutan sebagai aset penting dalam siklus hidrologi, diharapkan Indonesia dapat terhindar dari bencana alam seperti banjir dan longsor yang sering terjadi akibat dari kerusakan hutan. Sebagai masyarakat, kita juga dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan dengan tidak melakukan pembalakan liar dan ikut serta dalam program reboisasi yang digalakkan oleh pemerintah. Hutan adalah sumber kehidupan, mari kita jaga bersama-sama.