Hutan memainkan peran yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan siklus hidrologi. Manfaat hutan dalam mempertahankan keseimbangan siklus hidrologi tidak bisa dianggap remeh. Tanpa hutan, siklus hidrologi akan terganggu dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia.
Menurut Dr. Ir. Adi Suryanto, seorang pakar kehutanan dari Universitas Gadjah Mada, hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan siklus hidrologi. “Hutan berperan sebagai penyerap air hujan yang kemudian disalurkan ke dalam sungai dan danau. Tanpa hutan, air hujan akan langsung mengalir ke permukaan tanah, menyebabkan banjir dan erosi tanah,” ujarnya.
Selain itu, hutan juga berperan sebagai penyimpan air yang kemudian dilepaskan secara perlahan ke dalam sungai-sungai. Hal ini membantu menjaga ketersediaan air selama musim kemarau. “Hutan berfungsi sebagai spons alam yang menyimpan air dan melepaskannya secara bertahap ke sungai-sungai. Tanpa hutan, ketersediaan air akan berkurang drastis,” tambah Dr. Adi.
Manfaat hutan dalam mempertahankan keseimbangan siklus hidrologi juga terkait dengan perlindungan terhadap ekosistem air. Menurut Prof. Dr. Emil Salim, seorang ahli lingkungan, hutan memiliki kemampuan untuk menyaring air hujan dan menjaga kualitas air. “Hutan dapat menyaring air hujan dari berbagai polusi dan limbah, sehingga menjaga kualitas air yang mengalir ke sungai-sungai,” ucapnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian hutan sebagai upaya mempertahankan keseimbangan siklus hidrologi. Melalui upaya-upaya konservasi hutan, kita dapat memastikan ketersediaan air yang cukup untuk kehidupan manusia dan ekosistem. Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Dr. Emil Salim, “Hutan adalah sumber kehidupan, kita harus menjaganya dengan baik agar siklus hidrologi tetap berjalan seimbang.”