Dampak Buruk Perusakan Siklus Hutan bagi Lingkungan
Hutan merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup di bumi. Namun, sayangnya, perusakan hutan yang terus terjadi telah menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan. Salah satu dampak buruk yang paling sering terjadi adalah terganggunya siklus hutan.
Siklus hutan adalah proses alami di mana tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme saling bergantung satu sama lain dalam suatu lingkungan hutan. Namun, perusakan hutan seperti penebangan liar dan pembakaran hutan telah mengganggu siklus ini, menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
Menurut Dr. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, “Perusakan hutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah. Siklus hutan yang terganggu akan berdampak pada kehilangan keanekaragaman hayati, perubahan iklim, banjir, tanah longsor, dan kerusakan lingkungan lainnya.”
Selain itu, perusakan hutan juga berdampak buruk pada mata air dan sungai. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 80% pasokan air di Indonesia berasal dari hutan. Jika siklus hutan terus terganggu, maka pasokan air akan terganggu dan berdampak pada kehidupan manusia.
Prof. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup, mengatakan, “Kita harus segera menghentikan perusakan hutan jika ingin menjaga keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Siklus hutan yang terjaga akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan kehidupan manusia.”
Dampak buruk perusakan siklus hutan bagi lingkungan tidak bisa dianggap enteng. Kita sebagai masyarakat harus mulai peduli dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan. Melalui upaya-upaya konservasi dan rehabilitasi hutan, kita dapat memperbaiki kerusakan yang telah terjadi dan menjaga siklus hutan agar tetap berlangsung harmonis demi keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang.