Hutan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan air bersih di Indonesia. Para ahli lingkungan sepakat bahwa hutan berfungsi sebagai penyerap air hujan dan penyaring air tanah. Menurut Dr. Andi Akmal, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Hutan berperan sebagai penyangga alam yang mempengaruhi siklus air dan menjaga kualitas air yang ada.”
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 75% dari cadangan air tanah di Indonesia berasal dari hutan. Dengan adanya hutan yang terjaga, proses alamiah seperti evaporasi, transpirasi, dan infiltrasi air dapat berlangsung dengan baik. Hal ini juga yang membuat Indonesia memiliki kekayaan sumber air yang melimpah.
Namun, kondisi hutan di Indonesia masih terus mengalami degradasi akibat illegal logging, perambahan lahan, dan konversi hutan menjadi perkebunan atau permukiman. Menurut data Global Forest Watch, luas hutan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 24 juta hektar selama 2001-2020.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami betapa pentingnya peranan hutan dalam menjaga ketersediaan air bersih. Menurut Prof. Dr. Emil Salim, “Hutan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa hutan yang sehat, ketersediaan air bersih di Indonesia akan semakin terancam.”
Untuk itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menjaga kelestarian hutan di Indonesia. Menurut Dr. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Kita harus melakukan rehabilitasi hutan, menghentikan praktik illegal logging, dan menggalakkan penanaman hutan sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan air bersih di Indonesia.”
Dengan kesadaran akan pentingnya peranan hutan dalam menjaga ketersediaan air bersih, diharapkan kita semua dapat berperan aktif dalam melestarikan hutan Indonesia. Karena, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Yetti Rusli, “Hutan adalah aset berharga yang harus kita jaga demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.”