Hutan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di bumi, salah satunya adalah sebagai regulator siklus hidrologi. Fungsi hutan sebagai regulator siklus hidrologi tidak bisa diremehkan, karena tanpa hutan yang sehat, siklus air di alam akan terganggu.
Menurut Prof. Dr. Ir. Herry Purnomo, seorang ahli kehutanan dari Institut Pertanian Bogor, “Hutan memiliki peranan yang sangat vital dalam menjaga siklus hidrologi alam. Melalui proses transpirasi, hutan mampu menghasilkan uap air yang kemudian membentuk awan dan akhirnya turun kembali dalam bentuk hujan. Tanpa hutan, proses ini tidak akan berjalan dengan lancar.”
Selain itu, hutan juga memiliki kemampuan untuk menyerap air hujan dan mencegah terjadinya banjir. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Budi Indra Setiawan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, disebutkan bahwa “Hutan memiliki kemampuan untuk menyerap air hujan sehingga mengurangi risiko terjadinya banjir di daerah sekitarnya.”
Namun, sayangnya hutan-hutan kita saat ini terus mengalami kerusakan akibat illegal logging, perambahan hutan, dan perubahan penggunaan lahan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya luas hutan yang sehat, sehingga fungsi hutan sebagai regulator siklus hidrologi pun terganggu.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga hutan dan menghentikan praktik-praktik yang merusak ekosistem hutan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa fungsi hutan sebagai regulator siklus hidrologi tetap berjalan dengan baik demi keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “It is in your hands to create a better world for all who live in it.”