Dampak Positif Hutan terhadap Siklus Hidrologi di Indonesia


Hutan memiliki dampak positif yang sangat besar terhadap siklus hidrologi di Indonesia. Dengan luas hutan yang masih cukup besar, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam menjaga keseimbangan ekosistemnya. Berdasarkan penelitian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hutan-hutan yang ada di Indonesia mampu mempengaruhi siklus hidrologi secara signifikan.

Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, seorang pakar kehutanan dari Institut Pertanian Bogor, hutan memiliki kemampuan untuk menyerap air hujan dan menyimpannya dalam tanah. Hal ini berdampak positif terhadap ketersediaan air bersih di lingkungan sekitar hutan. “Hutan berperan sebagai penyerap air dan menjaga keseimbangan air tanah. Tanpa hutan, siklus hidrologi akan terganggu dan mengakibatkan banjir dan kekeringan,” ujar Prof. Bambang.

Selain itu, hutan juga berperan dalam menjaga kualitas air. Dengan adanya hutan yang masih lestari, proses penyaringan air hujan menjadi lebih baik sehingga air yang mengalir ke sungai dan danau menjadi lebih bersih. Hal ini juga berdampak positif terhadap keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di sekitar hutan.

Namun, sayangnya, luas hutan di Indonesia terus mengalami penurunan akibat dari aktivitas illegal logging dan perambahan hutan untuk kepentingan bisnis. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia. Menurut data dari Global Forest Watch, luas hutan di Indonesia telah berkurang sebesar 24 juta hektar selama 2001-2020.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga kelestarian hutan di Indonesia. Dengan menjaga hutan, kita turut menjaga siklus hidrologi yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Mari bersama-sama berperan aktif dalam melestarikan hutan Indonesia untuk keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia. Seperti yang dikatakan oleh Presiden RI, Joko Widodo, “Hutan adalah sumber kehidupan bagi kita semua. Mari kita jaga hutan kita bersama-sama.”