Hutan bakau memegang peran vital dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut Dr. Ali Basyah, seorang pakar lingkungan hidup, hutan bakau memiliki fungsi ekologis yang sangat penting dalam menjaga ekosistem pantai. “Hutan bakau berperan sebagai penyaring polusi, tempat berkembang biaknya berbagai jenis ikan, dan penahan gelombang air laut yang dapat mencegah abrasi pantai,” ujarnya.
Peran vital hutan bakau juga terlihat dalam kontribusinya terhadap perekonomian masyarakat pesisir. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hutan bakau memberikan manfaat ekonomi melalui hasil hutan non-kayu seperti kepiting, udang, dan ikan. Selain itu, hutan bakau juga menjadi destinasi wisata alam yang menarik bagi para wisatawan.
Namun, sayangnya hutan bakau di Indonesia terus mengalami degradasi akibat illegal logging dan konversi lahan. Menurut data Forest Watch Indonesia, luas hutan bakau di Indonesia telah berkurang sebanyak 40% dalam dua dekade terakhir. Hal ini tentu menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan ekosistem pantai dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Untuk itu, peran vital hutan bakau dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia perlu terus ditingkatkan. Menurut Dr. Yayat Ruhiyat, seorang ahli kehutanan, perlindungan hutan bakau harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pengelolaan hutan di Indonesia. “Kita perlu menjaga kelestarian hutan bakau sebagai aset berharga bagi masa depan Indonesia,” katanya.
Dengan menjaga dan mengelola hutan bakau secara berkelanjutan, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terus merasakan manfaat ekologis dan ekonomis dari hutan bakau. Sebagai generasi masa kini, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hutan bakau demi kesejahteraan bersama. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Emil Salim, “Hutan bakau adalah sumber kehidupan bagi masyarakat pesisir. Mari kita jaga bersama-sama.”