Keberagaman Hayati Hutan dan Dampaknya bagi Manusia


Keberagaman hayati hutan merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan manusia. Hutan-hutan yang kaya akan keberagaman hayati tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, namun juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis yang besar bagi manusia.

Menurut Dr. Soedarsono, seorang pakar keanekaragaman hayati dari Institut Pertanian Bogor, keberagaman hayati hutan merupakan salah satu indikator kesehatan ekosistem. “Semakin tinggi keberagaman hayati suatu hutan, maka ekosistem tersebut akan semakin stabil dan mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,” ujarnya.

Namun, sayangnya keberagaman hayati hutan saat ini semakin terancam akibat aktivitas manusia seperti pembalakan liar, perambahan hutan, dan perubahan iklim. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setiap tahunnya Indonesia kehilangan jutaan hektar hutan akibat deforestasi.

Dampak dari menurunnya keberagaman hayati hutan tidak hanya dirasakan oleh ekosistem, namun juga oleh manusia. Prof. Dr. Emil Salim, seorang pakar lingkungan hidup, mengungkapkan bahwa keberagaman hayati hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan berbagai sumber daya alam yang dibutuhkan manusia.

Salah satu dampak yang paling dirasakan oleh manusia akibat menurunnya keberagaman hayati hutan adalah terjadinya bencana alam yang semakin sering terjadi, seperti banjir dan tanah longsor. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan hutan dalam menyerap air hujan dan menjaga kestabilan tanah.

Untuk itu, penting bagi kita semua untuk menjaga keberagaman hayati hutan dan mengurangi aktivitas yang merusak ekosistem hutan. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Rizaldi Boer, seorang ahli kebijakan lingkungan, “Kita harus memahami bahwa keberagaman hayati hutan bukan hanya milik kita saat ini, namun juga untuk generasi mendatang. Kita harus bertanggung jawab dalam melestarikan keberagaman hayati hutan demi kesejahteraan manusia dan alam.”